FLUOR
1. Pengertian Fluor
Fluor adalah suatu bahan mineral yang digunakan oleh manusia
yang membuat lapisan email pada gigi lebih tahan terhadap asam.
2. Manfaat fluor
Manfaat fluor untuk gigi diantaranya :
1.
Mencegah karies gigi
2.
Membuat perbaikan dari kerusakan
dini email karena asam yang diproduksi dari gula yang dipecah oleh bakteri
plak.
3.
Mengurangi kemampuan bakteri plak
untuk memproduksi asam.
3.Akibat kekurangan fluor pada gigi
Kekurangan Flour dapat
menyebabkan kerusakan gigi yang berlebihan, pada gigi akan mengakibatkan gigi
menjadi rapuh. Bila kekurangan flour ini dapat menyebabkan gigi mudah terserang
karies atau gigi gigis (caries dentis), dan dapat terjadi penipisan tulang.
4. Akibat kelebihan fluor pada gigi
Tingginya kandungan
fluor pada air minum mengakibatkan kerusakan pada gigi. Kelebihan flour juga dapat mengakibatkan
kelainan tulang dan gigi. Flour dalam tubuh separuhnya akan disimpan dalam
tulang dan terus bertambah sesuai umur, akibatnya tulang menjadi mudah patah
karena terjadi flourosis pada tulang.
Fluorosis sendiri adalah Kerusakan pada gigi berupa
perubahan warna gigi menjadi tidak putih lagi seperti gigi yang sehat tetapi
menjadi pucat dan buram dan yang paling parah adalah warna gigi menjadi gelap
dan gigi menjadi rapuh. perubahan ini akibat konsumsi fluor yang berlebihan
pada awal masa anak-anak ketika giginya sedang tumbuh. Dampak fluorosis ini
bisa ringan dan bisa pula fatal. Fluorosis tidak dapat diobati, tetapi kalau
tanda tersebut diketahui lebih awal dapat dicegah agar tidak lebih berlanjut.
Untuk mengatasinya, dokter akan melapisi gigi yang rusak
dengan zat khusus, hingga gigi menjadi bagus kembali. Namun bila dibiarkan,
akan berdampak lebih buruk. Jadi, intinya fluoride dalam konsentrasi yang
diijinkan mempunyai efek positif untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan
gigi. Penggunaan fluor juga jangan terlalu berlebihan.
5. Peran
fluor terhadap karies gigi
Tujuan penggunaan fluor adalah untuk melindungi gigi dari
karies. Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisma bakteri plak.
Penggunaan fluor dapat dilakukan dengan fluoridasi air minum, pasta gigi dan
obat kumur mengandung fluor, pemberian tablet fluor, topikal varnish.
Fluoridasi air minum merupakan cara yang paling efektif
untuk menurunkan masalah karies pada masyarakat secara umum. Bila air minum
masyarakat tidak mengandung jumlah fluor yang optimal, maka dapat dilakukan
pemberian tablet fluor pada anak terutama yang mempunyai risiko karies tinggi .
Penyikatan gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung
fluor terbukti dapat menurunkan karies. Obat kumur yang mengandung fluor dapat
menurunkan karies sebanyak 20–50%. Penggunaan obat kumur disarankan untuk anak
yang berisiko karies tinggi atau selama terjadi kenaikan karies. Obat kumur ini
tidak disarankan untuk anak berumur di bawah 6 tahun. Pemberian varnis fluor
dianjurkan bila penggunaan pasta gigi mengandung fluor, tablet fluor dan obat
kumur tidak cukup untuk mencegah atau menghambat perkembangan karies. Pemberian
varnis fluor diberikan setiap empat atau enam bulan sekali pada anak yang
mempunyai risiko karies tinggi.
6. cara penggunaan fluor
Fluor yang berbentuk senyawa ada
2 macam, topikal dan sistemik. Yaitu sebagai berikut:
penggunaan fluor secara sistemik ( Fluoride
sistemik) adalah
fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut membentuk struktur
gigi. Fluoride sistemik juga memberikan perlindungan topikal karena fluoride
ada di dalam air liur yang terus membasahi gigi. Fluoride sistemik ini Dilakukan dengan cara :
(1) fluoridasi air
minum
(2) fluoridasi garam dapur
(3) fluoridasi air susu
(4) minum tablet hisap fluor
Penggunaan
fluor secara lokal (Topikal fluoride ) adalah fluoride yang
diaplikasikan langsung ke gigi, misalnya pasta gigi dan obat kumur.
yaitu untuk gigi yang sudah erupsi. Dilakukan dengan cara :
(1) topical aplikasi dengan larutan fluor.
(2) kumur-kumur dengan larutan yang mengandung
fluor.
(3) menyikat gigi dengan pasta gigi atau larutan
fluor.
(4) memoles gigi dengan pasta yang mengandung
fluor.
Kalkulus
1. Pengertian
Kalkulus
Kalkulus atau Karang gigi adalah
kumpulan plak gigi dan sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan dalam waktu
lama sehingga mengalami pengerasan. Warnanya bisa coklat, hijau, putih, maupun
kuning dan biasa terlihat melingkar di perbatasan gigi dan gusi.
2. Macam-macam penyebab kalkulus
- Plak
- Bakteri
- Kurangnya menjaga
kebersihan gigi dan mulut
- Mengunyah satu sisi
3. Proses
Terjadinya Kalkulus
kalkulus
supragingiva, terjadi saat karbohidrat menempel kedalam plak maka
bermetabolisme menjadi asam dan polisakarida ekstra seluler. Nantinya asam
mengkibatkan lubang gigi dan polisakarida ekstra seluler bersifat adhesive
(pelekat) sehingga plak makin menempel dan menebal , kurangnya menjaga
kebersihan gigi dan mulut membuat plak makin tebal lalu menjadi plak matang
yang mengandung banyak mikroorganisme sekitar 2-14 hari , kalsium dan fosfat
akan keluar bersama air ludah dan mengendap di plak sehingga terjadi
pengendapan dan mengeras.
Kalkulus
subgingiva terjadi sama seperti supragingiva namun ditambah rembesan darah
sehingga mengendap mengeras dan berwarna lebih gelap (hitam).
Summary Proses Terbentuknya Calculus : Karang gigi berasal dari plak yang bercampur dengan
zat kapur pada ludah sehingga lama kelamaan akan mengendap dipermukaan gigi.
Plak yang dibiarkan lama kelamaan akan terkalsifikasi ( berikatan dengan
kalsium ) dan mengeras sehingga menjadi kalkulus.
4. Macam-macam Calculus
Karang gigi ada dua macam yakni
supra gingival dan sub gingival.
a.
Kalkulus supra gingival adalah karang gigi
yang terletak di atas gusi atau di permukaan gigi yang tampak di rongga mulut.
Ø Ciri-ciri karang gigi
supragingiva :
§ Berasal dari endapan Air ludah
§ Keras
§ Warnanya kekuningan
§ Letaknya diatas gusi
b.
Kalkulus subgingiva terletak di bawah gusi
atau di permukaan akar gigi, sehingga tidak tampak di rongga mulut.
Ø Ciri- ciri karang gigi sub gingiva :
§ Berasal dari serum darah
§ Warnanya coklat kehitaman
§ Konsisitensinya lebih keras daripada konsistensi
supragingiva
§ Letaknya dibawah gusi.
5. Akibat dari adanya Calculus
a. Karang gigi yang menempel pada permukaan gigi mendesak gusi
sehingga gusi mengecil, menyiut sehingga akar gigi bagian atas tidak terbungkus
gusi. Ini mengakibatkan rasa ngilu pada bagian tersebut karena permukaannya
sensitive . biasanya permukaan akar yang tidak tertutup gusi itu terselimuti
karang gigi yang sangat kotor penuh mikroorganisme.
b. Gusi yang sudah terdesak apabila terkena rangsangan benda
asing, membengkak sangat merah dan mudah berdarah dan terasa sakit. Bahkan
adapula yang bila dipijat keluar nanah. Pada masa ini terjadilah radang gusi
atau gingivitis.
c. Penyakit gingivitis ini tidak akan berhenti namun akan terus
menjalar, masuk ke dalam jaringan sekitar gigi dan bakteri-bakteri berkembangbiak
dan menyerbu daerah ini sehinggan terjadi Periodontitis (radang jaringan
pendukung gigi). Tak luput tulang rahang yang berdekatanpun dihancurkan oleh
bakteri. Periodontitis membuat gigi tidak kokoh pada gusi sehingga bias goyah
dan lepas.
6. Cara
pencegahan dari kalkulus dan bahayanya
a.
Menjaga kebersihan gigi dan mulut
·
Menyikat gigi minimal 2 kali sehari
·
Menggosok gusi dengan lembut.
·
Membersihkan
sela-sela makanan sengan dental floss
b.
Jangan mengunyah di satu sisi karena
karang gigi akan banyak terbentuk di permukaan yang tidak dipakai mengunyah
karena fungsi mengunyah sebagai sikat gigi alami tidak ada.
c.
Konsumsi buah atau sayuran yang
berserat
d.
Rajin control ke dokter gigi minimal
6 bulan sekali.
7. Cara
Perawatan
Bila karang sudah terbentuk maka
bersihkanlah karang gigi dengan bantuan dokter gigi atau perawat gigi dengan
proses pembersihan karang gigi (skaling).
KARIES
.
Pengertian
Karies Gigi
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi dan
ditandai dengan kerusakan jaringan. Menurut Suwelo (1992) karies gigi adalah
proses kerusakan gigi yang di mulai dari enamel terus ke dentin. Sedangkan
pendapat lain menyatakan bahwa karies suatu proses pathologis yang datang dari
luar.
2.
Proses
Terjadinya Karies
Proses
terjadinya karies karena adanya
Karies gigi disebabkan karena sukanya memakan
makanan yang manis dan malas menggosok gigi
sehingga sisa makanan akan bersarang di sela-sela gigi, lama kelamaan
sisa makanan dan bakteri yang ada di
gigi berubah menjadi asam. Asam memiliki kemampuan melarutkan jaringan otot
yang paling keras yakni email gigi. Asam akan mengikis email gigi yang bisa
menyebabkan gigi berlubang yang sering disebut dengan karies gigi. Lubang pada
gigi merupakan tempat kuman- kuman bersarang yang ada di mulut. (Tarigan, 1995)
3.
Macam-macam
Karies
a.
Karies
Email
·
Pada karies ini belum dirasakan apapun. Sehingga pasien kadang
mengabaikannya.
·
Jika pada lubang ini dibiarkan saja maka kuman yng terselip pada karies
email ini akan terus memproduksi asam, sehingga lama-kelamaan kerusakan ini
akan masuk pada kedalaman kedua, yaiti karies dentin.
·
Perawatan : penumpatan (penambalan) dengan fissure sealant.
b. Karies Dentin
·
Disebut karies dentin karena lubang sudah mencapai pada bagian yang lebih
dalam yaitu dentin.
·
Biasanya penderita sudah merasakan ngilu atau sakit, bila terkena
rangsangan dingin.
·
Perawatan : segera ditambal agar tidak menjalar lebih jauh kebagian gigi
yang lebih dalam bisa berupa komposit, GI atau amalgam.
c.Karies Pulpa
·
Karies pulpa berarti lubang gigi sudah mencapai pada bagian pulpa yang
berisi saraf, pembuluh darah dan pembuluh limfe.
·
Karies pulpa terjadi dari karies dentin yang tidak segera dilakukan
perawatan atau penambalan.
·
Biasanya penderita akan merasakan sakit yang luar biasa apabila terkena
rangsangan dingin dan biasanya
menimbulkan keluhan seperti : pusing, pegel dileher dan punggung serta rasa
sakit.
·
Kadang-kadang pasien tidak bisa menentukan gigi mana yang terasa sakit
·
Perawatan : tidak bisa dilakukan penambalan secara langsung. Karena harus
dirawat dengan PSA atau Perawatan Saluran Akar.
4.
Tanda
dan Gejala Karies Gigi
a.
Tanda
Karies Gigi
Gejala
karies gigi adalah sebagai berikut :
1. Munculnya spot putih seperti kapur
pada permukaan gigi.
2. Warnanya akan berlubang menjadi
coklat, kemudian mulai membentuk lubang.
(Pratiwi,D.,2007 : 23)
b.
Gejala
karies
Gejala karies gigi adalah sebagai
berikut :
1.
Nyeri baru timbul
jika pembusukkan sudah mencapai dentin.
2.
Nyeri yang timbul
telah mencapai pulpa.
3. Nyeri saat
dipakai menggigit karena bakteri masuk ke pulpa dan pulpa mati.
5. Akibat Karies Gigi
1.Bau
mulut
2.
Terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin,asam dan manis.
3.Tidak
bisa tidur atau aktivitas sehari-hari terganggu
4.
Keadaan yang parah ,kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak,terdapat nanah
5.
Hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah
6.
Penyakit pada orang lain,penyakit jantung koroner, peradangan otot,penyakit
ginjal,penyakit mata,penyakit kulit
6. Cara Perawatan dan Pencegahan
Karies
Langkah yang
umumnya diambil dokter gigi maupun perawat gigi adalah menambal gigi yang
rusak,bila lubangnya belum terlalu besar. Tetapi bila pasien merasakan sakit
gigi,proses penambalan tidak dapat langsung dilakukan. Dokter gigi akan
memberikan obat penghilang rasa sakit akan mematikan saraf gigi agar pasien
tidak tersiksa dengan rasa sakitnya pada kunjungan selanjutnya barulah gigi
akan dibersihkan dan ditambal sementara,penambalan secara permanen dilakukan
pada kunjungan berikutnya lagi.Bila lubang terlalu besar dan tidak memungkinkan
untuk ditambal,gigi harus dicabut. Jadi pencabutan gigi adalah tindakan
terakhir apabila kerusakan yang terjadi terlalu besar dan struktur gigi yang
tersisa tidak dapat diperbaiki lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar