CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »



Rabu, 26 Desember 2012

POA ( Plan of Action )


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan bagi masyarakat merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Selain  itu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal (Azwar, 1996).
 Di dalam pembangunan kesehatan masyarakat tercakup suatu kelompok yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan seperti kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan dari risiko terserang penyakit sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya (Effendy, 1998).
Pendidikan kesehatan secara umum adalah segala upaya untuk mempengaruhi, dan atau mengajak orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, agar melaksanakan perilaku hidup sehat.  Perubahan perilaku yang belum atau tidak kondusif ke perilaku kondusif ini mengandung berbagai dimensi seperti perubahan perilaku, pembinaan perilaku dan pengembangan perilaku.
Dalam rangka mempertahankan  dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dimasa mendatang, maka upaya kesehatan gigi dan mulut lebih ditekankan pada upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok rentan yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak prasekolah, dan anak sekolah dasar. Untuk tercapainya tujuan tersebut, maka akan dilakukan upaya kesehatan gigi dan mulut yang terencana dan berkesinambungan yaitu melalui program yang disebut pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan gigi yang diselenggarakan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan dengan sasaran kegiatan ditujukan pada kelompok rentan, dalam hal ini anak-anak sekolah dasar dengan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Pendekatan promotif yaitu dengan dilakukan penyuluhan dan komunikasi terapeutik, preventif yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit seperti dilakukannya scalling dan topikal aplikasi, pendekatan kuratif yaitu ditujukan untuk merawat dan mengobati seperti melakukan penambalan sedangkan pendekatan rehabilitatif yakni merupakan upaya pemulihan kesehatan seperti kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 6 bulan sekali  (Depkes RI, 1995).
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tujuan dilakukannya penyuluhan kesehatan adalah untuk memperoleh perubahan tingkah laku atau perilaku seseorang, kelompok dan masyarakat kearah keadaan kesehatan serta mempertinggi nilai atau derajat tingkah laku sehat yang ada selain itu mampu menumbuh kembangkan rasa tanggung jawab atas keadaan kesehatan dirinya dan masyarakat yang berorientasi pada partisipasi secara “konstruktif” serta berguna, dalam membantu seseorang, kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan identitas, harga diri, rasa solidaritas yang erat terhadap bermasyarakat (Effendi, 1995).
Pelayanan asuhan kesehatan gigi yang dilaksanakan dimasyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa Ahli Madya Kesehatan Gigi sehingga dapat diterapkan dimasyarakat setelah melaksanakan tugas dimasyarakat  dimasa mendatang.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah salah satu sarana pendidikan tenaga kesehatan, dimana didalamnya terdapat Jurusan Keperawatan Gigi. Jurusan Keperawatan Gigi memiliki klinik gigi sebagai sarana pendukung proses belajar mengajar. Selain sebagai sarana pendidikan juga sebagai sarana pelayanan kesehatan gigi masyarakat.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dilaksanakan di klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, sasaran kelompok merupakan bagian kurikulum perkuliahan yang meliputi upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gigi dan mulut (promotif), pencegahan penyakit gigi dan mulut (preventif), penyembuhan penyakit gigi dan mulut (kuratif) yang dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan.
Dalam kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, kelompok kami  melakukan pemeriksaan terhadap 10 pasien di klinik Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang dilaksanakan pada  tanggal 28 April 2011 – 11 Mei 2011.
                                                    

Tabel 1. Identitas 10 Orang Pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta pada bulan April-Mei 2011


No.
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Nama Orang Tua
Alamat
1.
Anisaditia V
11 th
P
Subiono
Plambunan,Banyurejo
2.
Albertus Surya N.
13 th
L
Dapunta
Perum Sedayu Bantul
3.
Endri Setyaningsih
35 th
P
Naryo Darsono
Wirokraman,Sidokarto,Godean,Sleman
4.
Fajar
18 th
L
Sukoco
Godean
5.
Hidayati
19 th
P
Ari Sujadi
Monjali
6.
Latifah C
19 th
P
Daroji
Asrama JKG
7.
Mandasari
20 th
L
Purwanto
Jl. Janti
8.
Ria Anggriani
18 th
P
Zulkifli Lubis
Jl.Monjali Sleman
9.
Retno Ayu K.
19 th
P
Purnomo
Jl.Kyai Mojo No 56 Pingit Yogyakarta
10.
Wahyu Wibowo
20 th
L
Basuki
Gamping, Sleman


Tabel 2. Data Pemeriksaan Subyektif Pada 10 Pasien di klinik JKG Poltekes Kemenkes Yogyakarta
pada tanggal 28 April – 11 Mei 2011
No
Nama
Pernah Mendapat Penyuluhan
Frekuensi Menyikat Gigi
Pernah Sakit Gigi
Suka Makanan yang Manis dan Lengket
Waktu Menyikat Gigi
Pernah
Tidak Pernah
1x
2x-3x
Pernah
Tidak Pernah
Pernah
Tidak Pernah
Malam sebelum tidur
Setelah makan
Saat Mandi
1.
   Anisaditia V






2.
Albertus Surya E.N






3.
Endri Setyaningsih






4.
Fajar






5.
Hidayati






6.
Latifah C.






7.
Mandasari






8.
Ria anggriani






9.
Retno Ayu K.






10.
Wahyu Wibowo







Jumlah
6
4
1
9
4
6
8
2
3
1
6

Prosentase
60 %
40 %
10 %
90 %
40 %
60 %
80 %
20 %
30 %
10 %
60 %



No
Nama
Terjadi Perdarahan Saat Menyikat Gigi
Pernah ditambal
Cara Menyikat Gigi Bagian Depan
Menyikat Gigi Bagian Dalam
Cara Menyikat Gigi Bagian Samping
Pernah
Tidak Pernah
Pernah
Tidak Pernah
Atas Bawah
Samping
Memutar
Ya
Tidak
Atas Bawah
Samping
Memutar
1.
   Anisaditia V







2.
Albertus Surya E.N







3.
Endri Setyaningsih







4.
Fajar







5.
Hidayati







6.
Latifah C.







7.
Mandasari







8.
Ria anggriani







9.
Retno Ayu K.







10.
Wahyu Wibowo








Jumlah
7
3
4
6
5
2
3
2
8
4
3
3

Prosentase
70 %
30 %
40 %
60 %
50 %
20 %
30%
20 %
80 %
40 %
30 %
30 %





Hasil Pemeriksaan subjektif terhadap 10 pasien di klinik JKG didapat data sebagai berikut :
1.      Pernah mendapat penyuluhan                         :
a.       Pernah                                           = 60 %
b.      Tidak Pernah                                 = 40 %

2.      Frekuensi Menyikat Gigi                                :
a.       1x                                                  = 0 %
b.      2x-3x                                             = 100 %

3.  Pernah sakit gigi                                  
      a. Pernah                                             = 40 %
      b. Tidak Pernah                                   = 60%

4. Pernah makanan yang manis dan lengket         :
      a. Pernah                                             = 80%
      b.Tidak Pernah                                    = 20%

5. Waktu Menyikat Gigi                                       :          
      a.Pagi hari & sebelum tidur                 = 30%
      b.Setelah Makan                                 = 10%
      c.Saat Mandi                                       = 60%


6. Terjadi Perdarahan Saat Menyikat Gigi            :
a.Pernah                                              = 70 %
b.Tidak Pernah                                    = 30 %
3.      Pernah ditambal                                              :
a.Pernah                                              = 40 %
b.Tidak Pernah
                                    = 60 %
4.      Cara Menyikat Gigi Bagian Depan                 :
a.Atas bawah                                      =50 %
b.Samping                                           =20 %
c.Memutar                                           =30 %
5. Menyikat Gigi Bagian Dalam
a.Ya                                                     =20 %
b.Tidak                                                =80 %
4. Cara Menyikat Gigi Bagian Samping                           :          
a.Atas bawah                                      =40 %
b.Samping                                           =30 %
c.Memutar                                           =30 %



Tabel 3. Data Hasil Pemeriksaan Obyektif pada 10 Pasien di Klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
pada tanggal 28 April – 11 Mei 2011
No.
Nama
d
e
f
def-t
D
M
F
DMF-T
DI
CI
OHI-S
PTI
CPIT-N
1.
   Anisaditia V
6
0
0
6
4
0
0
4
0
0
0
0%
6 sektan sehat
2.
Albertus Surya E.N
-
-
-
-
0
0
0
0
0,67
0
0,67
0%
6 sektan sehat
3
Endri Setyaningsih
-
-
-
-
7
0
0
7
0,5
0,6
1,1
0%
6 sektan sehat
4
Fajar
-
-
-
-
2
0
0
2
0
0
0
0%
6 sektan sehat
5
Hidayati
-
-
-
-
0
0
2
2
0
0
0
100%
6 sektan sehat
6
Latifah C.
-
-
-
-
3
2
0
5
0
0
0
0%
6 sektan sehat
7
Mandasari
-
-
-
-
3
0
1
4
0,33
1,167
1,497
25%
0 sektan sehat
8
Ria anggriani
-
-
-
-
2
0
0
2
0
0
0
0%
6 sektan sehat
9
Retno Ayu K.
-
-
-
-
3
1
1
5
0,6
0,8
1,4
20%
6 Sektan sehat
10
Wahyu Wibowo
-
-
-
-
4
0
0
4
0
0
0
0%
6 Sektan sehat

Jumlah
6
0
0
6
28
3
4
35
2,1
2,567
4,667
145%
54 sektan sehat
Rata-rata
6
0
0
6
2,8
0,3
0,4
3,5
0,21
0,567
0,47
14,5%
5,4 sektan sehat
Hasil dari pemeriksaan terhadap 10 pasien di lini JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta didapat data sebagai berikut :
1. Def-t rata-rata                     :  6      
2. DMF-T rata-rata                  :  3,5
3. OHI-S rata-rata                   :  0,47
4.  PTI rata-rata                       : 14,5 %
5.CPITN rata-rata                   : 5,4 sektan sehat
 


Tabel 4. Diagnosis Hasil Pemeriksaan Obyektif pada 10 Pasien di Klinik JKG
               Poltekkes Kemenkes Yogyakarta pada tanggal 28 April – 11 Mei 2011

NO
NAMA
UMUR
ELEMEN GIGI
DIAGNOSA
RENCANA PERAWATAN
1.
   Anisaditia V
11 th
55 , 64

65 , 85

74

84



Karies email sebelah oklusal
Karies dentin sebelah oklusal
Karies email sebelah oklusal
Sisa Akar
Penumpatan GI





Pencabutan sisa akar gigi
2.
Albertus Surya E.N
13 th
Semua Elemen Gigi
Gigi Sehat
Topikal Aplikasi
3.
Endri Setyaningsih
35 th
17, 38 , 47

12


28

37

48



Karies Sekunder sebelah oklusal
Karies Email pada Foramen Caecum
Karies Email sebelah oklusal
Karies Email sebelah Bukal
Karies Dentin Sebelah oklusal
Penumpatan GI
4.
Fajar
18 th
47,37
35,47





Fissure Dalam
Karies email sebelah oklusal


Fissure Sealant
Penumpatan GI




5.
Hidayati
19 th
Semua Elemen Gigi


Gigi Sehat
Topikal Aplikasi




6.
Latifah C.
19 th
16 , 37



26

16,24,38,45


Karies email sebelah oklusal


Karies dentin sebelah oklusal
Fissure Dalam

Penumpatan GI





Fissure Sealant


7.
Mandasari
20 th
26,47

36
Karies Email Sebelah Oklusal
Karies Sekunder sebelah Lingual
Penumpatan GI


8.
Ria Anggriani
18 th
35


Karies dentin sebelah oklusal

Penumpatan GI



9.
Retno Ayu K.
19 th
25

37

36


Karies email sebelah oklusal
Karies sekunder sebelah oklusal
Karies email sebelah bukal

Penumpatan GI


10.
Wahyu Wibowo
20 th
36

37
35

Karies dentin sebelah oklusal
KMP Vital
KMP Vital dengan Periodontitis

Penumpatan GI

Di Rujuk ke Puskesmas Tegalrejo



B.Identifikasi Masalah
            Berdasarkan hasil pemeriksaan subyektif maupun pemeriksaan obyektif pada 10 pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, maka dapat diketahui bahwa masih ada beberapa pasien yang derajat kesehatan giginya belum tercapai dengan optimal dan terlihat adanya kesenjangan antara hasil yang dicapai dengan target yang ditetapkan sehingga dapat dilakukan  identifikasi masalah sebagai berikut :
a.       def-t rata-rata 6 dari target ≤  3 dengan kesenjangan 3
b.      DMF-T rata-rata 3,5 dari target  ≤ 2 dengan kesenjangan 1,5
c.       OHI–S rata-rata 0,47 dari target ≤ 0,1 dengan kesenjangan 0,37
d.      PTI rata-rata 14,5 % dari target ≥ 80 % dengan kesenjangan 65,5 %
e.       CPITN rata-rata 5,4 dari target 6 dengan kesenjangan 0,6
C.Tujuan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
1.Tujuan Umum
            Tujuan umum pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut di klinik  JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta adalah meningkatkan mutu, cakupan , efisiensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut  pada pasien di klinik JKG dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi yang optimal.
2.Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut,yaitu :
a.Meningkatkan  kemampuan dan keterampilan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut pada 10 pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
·         Mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut
·         Mampu melaksanakan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut dan mengetahui kelainan dalam bidang kesehatan gigi dan mulut serta mampu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
·         Mampu menggunakan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut
b.Meningkatkan derajat  kesehatan gigi dan mulut pada 10 pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,dengan upaya antara lain :
a. Menurunkan angka decay rata-rata def-t pada pasien di klinik JKG Poltekkes  Kemenkes Yogyakarta dari 6 menjadi ≤ 3 dan meningkatkan angka filling dari 0 menjadi  ≥ 3
b.Menurunkan angka decay rata-rata DMF-T pada pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dari 2,8 menjadi ≤ 2 dan meningkatkan angka filling dari 0,4 menjadi  ≥ 2
c.Menurunkan angka index kebersihan gigi ( OHI-S ) rata-rata pada pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dari 0,47 menjadi ≤ 0,1
d.Meningkatkan angka mempertahankan gigi ( PTI ) pada pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dari 14,5 % menjadi ≥ 80%
e.Meningkatkan angka rata-rata CPIT-N pada pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dari 5,4 menjadi 6.





BAB II
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
A.Perencanaan
            Berdasarkan masalah kesehatan gigi dan mulut yang berhasil diidentifikasikan pada 10 pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, maka perlu dibuat suatu urutan prioritas masalah,analisa masalah dan urutan pemecahan masalah serta rencana pelaksanaan kegiatan (POA) pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut agar masalah bisa diatasi dan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal dapat tercapai.
1.Urutan Prioritas Masalah
Tabel 5. Urutan Prioritas Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut pada 10 pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta pada Bulan April-Mei 2011
No
Indikator
Target
Pencapaian
Kesenjangan
Prosentase
Urutan Prioritas Masalah
1
def-t
         ≤ 3
6
3
100 %
I
2
DMF-T
≤ 2
3,1
1,1
55 %
III
3
OHI-S
   ≤ 0,1
0,47
0,37
37 %
IV
4
PTI
       ≥ 80 %
14,5%
65,5 %
81, 87 %
II
5
CPITN
6 sektan sehat
5,4
0,6
10%
V

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa urutan prioritas masalah,yaitu :
1.def-t dengan prosentase        : 100 %
2.DMF-T dengan prosentase    : 55 %
3.OHI-S dengan prosentase      : 37  %
4.PTI dengan prosentase          : 81,87 %
5.CPIT-N dengan prosentase   : 10 %

Keterangan :
Kesenjangan = Pencapaian – Target                 Prosentase= Kesenjangan  x 100%
                                                                                                Target





2.Analisa Masalah dan Pemecahan Masalah
            Berdasarkan urutan prioritas masalah kesehatan gigi dan mulut pada ke 10 pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,maka perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal, pada kelompok sasaran khusus. Sebelum membuat suatu rencana,perlu disuun suatu rumusan, rumusan penyebab masalah dan urutan prioritas pemecahan masalah. Setelah itu dapat dibuat suatu rencana pelaksanakan kegiatan ( Plan Of Action ) berdasarkan dari data-data yang ada dan dari urutan prioritas yang ditetapkan sebelumnya.





Tabel 6. Analisa Masalah dan Urutan Pemecahan Masalah pada 10 Pasien diklinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
pada Tanggal 18 April – 11 Mei 2011
NO
Rumusan Masalah
Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
Urutan Pemecahan Masalah

a. Promotif :

Mengadakan penyuluhan kepada pasien tentang :

a.       Cara Menggosok gigi yang baik dan benar serta waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
b.      Karies Gigi
c.       Fluor
d.      Makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi.
e.       Kebiasaan buruk yang berpengaruh pada kesehatan gigi
f.       Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.








b.Preventif :

·         Membimbing pasien cara menyikat gigi yang baik dan benar
·         Melakukan Topikal Aplikasi
·         Melakukan fissure sealant

c. Kuratif :

·         Melakukan penumpatan pada gigi yang berlubang dengan bahan Glass Inonomer ( GI ).
·         Melakukan rujukan pada pasien yang perlu melakukan perawatan lebih lanjut ke Puskesmas atau Balai Pengobatan Gigi terdekat



















1
Rata-rata angka pencapaian def-t  yaitu sebesar 6 dari target lokal yang ditetapkan yaitu  ≤ 3 pada 1 pasien di klinik JKG Poltekkes kemenkes Yogyakarta pada bulan April-Mei 2011
Input :
·         Pasien belum pernah mendapat penyuluhan tentang makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi.
·         Terdapat banyak lubang gigi pada pasien

Proses :
·         Pasien suka makan-makanan yang manis dan lengket

·         Pasien belum pernah dilakukan penumpatan pada giginya.




·         Memberikan penyuluhan tentang makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi



·         Memberikan penyuluhan tentang gigi berlubang ( karies gigi )



·         Memberikan penyuluhan kebiasaan buruk yang berpengaruh pada kesehatan gigi.

·         Melakukan penumpatan pada gigi yang berlubang dengan bahan GI ( Glass Ionomer ).

2
Rata-rata angka pencapaian DMF-T yaitu 3,5 dari target ≤ 2 pada ke 10 pasien di klinik JKG Poltekkes kemenkes Yogyakarta pada bulan April-Mei 2011




Input :
·         Beberapa pasien belum pernah mendapat  penyuluhan tentang gigi berlubang ( karies gigi ).
·         Terdapat fissure dalam yang dapat berlanjut menjadi gigi berlubang ( karies gigi ).
Proses :
·         Dari 10 pasien 40% diantaranya belum pernah dilakukan penumpatan pada giginya.
·         Dari 10 pasien 10% diantaranya terdapat KMP Non Vital
·         Dari 10 Pasien 20% diantaranya belum pernah diolesi larutan fluor



·         Memberikan penyuluhan tentang gigi berlubang
( karies gigi ).
·         Melakukan pengolesan flour
( fissure sealant ).


·         Melakukan penumpatan pada gigi yang berlubang dengan bahan GI ( Glass Ionomer ).
·         Melakukan rujukan ke Puskesmas
·         Melakukan pengolesan larutan fluor ( Topikal Aplikasi) untuk mencegah terjadinya gigi berlubang.

3
Rata-rata angka pencapaian OHI-S yaitu 0,4667 terhadap target ≤  0,1 pada ke 10 pasien di Klinik JKG Poltekkes kemenkes Yogyakarta pada bulan April-Mei 2011

Input :
Dari 10 pasien 60% diantaranya belum mengetahui cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan  benar.

Proses :
·         Dari 10 pasien 80% diantaranya tidak menyikat gigi bagian dalam.
·         Dari 10 pasien diantaranya 60% pasien menyikat gigi diwaktu mandi.



·         Memberikan  penyuluhan tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar, serta waktu menggosok gigi yang tepat.

·         Membimbing cara menggosok gigi yang baik dan benar.

·         Memberi tahu waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
4.
Rata-rata angka pencapaian PTI sebesar 16,09% terhadap target
≥ 80% pada ke 10 pasien di klinik JKG Poltekkes kemenkes Yogyakarta pada bulan April-Mei 2011
Input :
·         Pasien belum mengetahui tentang perawatan gigi berlubang ( karies gigi ).

Proses :
·         Dari 10 pasien 40% diantaranya pasien pernah sakit gigi.




·         Memberikan penyuluhan pada pasien tentang perawatan gigi berlubang.




·         Melakukan penumpatan dengan bahan GI.




5.
Rata-rata angka CPITN  yaitu 5,4 sextan  sehat  dari target 6 sextan sehat pada 10  pasien di klinik JKG pada bulan mei 2011
Input :
·         Pasien kurang memahami cara memelihara kesehatan gigi dan mulut.

Proses :
·         Dari 10 pasien 70% diantaranya mengalami perdarahan saat menyikat gigi.

·         Memberikan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.



·         Memberikan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.






3.        Rencana Pelaksanaan Kegiatan (POA)
Dalam pelaksanaan kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut ini perlu disusun suatu perencanaan kegiatan agar pelaksanaannya dapat berjalan secara terencana dan terarah sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai secara optimal.
Rencana pelaksanaan kegiatan ( POA) merupakan upaya untuk menjabarkan cara penyelesaian masalah kesehatan gigi dan mulut yang berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai kepada prioritas pemecahan masalah pada pasien sebagai sasaran pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang telah ditetapkan dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai pedoman di dalam melaksanakan cara penyelesaian masalah untuk meningkatkan angka mempertahankan gigi.
Perencanaan Kegiatan (POA) ini berisi kegiatan yang perlu dilakukan pada 10 pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dari tanggal 28 April 2011 sampai dengan tanggal  11 Mei 2011 (tabel 7).

Tabel 7. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (POA) pada Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Pasien
di Klinik JKG pada tanggal 28 April – 11 Mei 2011
No.
Tahap
Kegiatan
Tujuan
Uraian Kegiatan
Sasaran
Waktu
Lokasi
Pelaksana
Biaya
Indikator Keberhasilan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1

1. PIS
a. Perlindungan diri
Untuk mencegah terjadinya infeksi silang
Perlindungan diri dengan menggunakan masker, sarung tangan.
Masker,sarung tangan
Kamis,28 April 2011
Klinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega
Masker  1 pak = Rp 20000

Sarung tangan 21 buah =
Rp 31.500
Operator menggunakan alat-alat perlindungan diri dan siap melaksanakan perawatan


b. Sterilisasi alat
Untuk mencegah infeksi silang yang ditimbulkan dari alat yang tidak steril.
Sterilisasi alat menggunakan oven dengan suhu 160 derajat selama dua jam
Alat OD , alat  penumpatan,alat pencabutan gigi susu,alat fissure sealant.
 Kamis,28 April 2011
Preklinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega
Alumunium foil = Rp 45.000

Polyseal=
Rp 50.000
Alat dalam keadaan steril dan siap digunakan


c. Desinfeksi permukaan kerja



Untuk mencegah infeksi silang yang ditimbulkan dari permukaan kerja
Membersihkan permukaan kerja yang akan digunakan dengan sistem semprot seka semprot dengan bahan desinfektan
Meja,kursi serta ruangan yang akan digunakan
Kamis,28 April 2011
Klinik JKG
-Agnes
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega
Alkohol 90% =
Rp 50000
Tempat kerja dalam keadaan bersih dan siap digunakan


d. Sanitasi klinik
Untuk mecegah infeksi silang .













Menyapu dan mengepel lantai klinik, sirkulasi udara yang baik dengan membuka jendela
Lantai, jendela klinik dan sampah medik.
Kamis,28 April 2011
Klinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega
Cairan pembersih lantai =
Rp 8.000

Cairan pembersih kaca =Rp 12.000
Klinik sudah dalam keadan bersih dan siap untuk digunakan


e.Pengelolaan sampah
Untuk mencegah terjadinya infeksi silang yang ditimbulkan oleh sampah medis pasca perawatan
Mengelompokkan sampah medis dan non medis lalu dibuang pada tempat sampah yang tertutup
Masker, sarung tangan, kapas, kelebihan bahan tumpatan dan tisu
Kamis,28 April 2011
Klinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega
Kantong Plastik sampah=
Rp 15.000
Sampah dibuang pada tempat sampah yang tertutup

Promotif
Menyiapkan alat peraga yang diperlukan untuk penyuluhan
Agar memudahkan menyampaikan materi
Menyiapkan alat peraga penyuluh kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan flash card
Alat peraga :
Phantom,sikat gigi,flash card dan keperluan lain yang dibutuhkan.














Jum’at, 29 April 2011
Klinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega
Phantom
=Rp 65.000

Flash Card
=Rp 60.000
Tersedianya alat peraga yang dibutuhkan

preventif







Menyiapkan alat dan bahan untuk menyikat gigi.
Agar memudahkan dan melancarkan kegiatan mengosok gigi
Menyiapkan alat dan bahan untuk menyikat gigi.
Sikat gigi ,pasta gigi, gelas kumur,disclosing solution,tisu,cermin
Jum’at, 29 April 2011
Klinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega
1 Sikat gigi anak
=Rp 3.000

9 Sikat gigi dewasa
 =Rp 27.000

1 pasta gigi anak
= Rp 5.000
1 pasta gigi dewasa
=Rp 8.000

Disclosing Solution
=Rp 50.000

Tersedianya alat dan bahan untuk menyikat gigi dan pengukuran plak


Menyiapkan alat dan bahan untuk Topikal aplikasi

Untuk memudahkan dan melancarkan kegiatan Topikal Aplikasi
Menyiapkan alat dan bahan untuk Topikal Aplikasi
Larutan fluor,cotton roll,cotton pellet,alat OD,tongue holder,cermin
Jum’at, 29 April 2011
Klinik JKG
1.Agnes
2.Anindita
Larutan Fluor =Rp
Kapas
=Rp 4.500
Tersedianya alat dan bahan untuk TA


Menyiapkan alat dan bahan untuk fissure sealent.
Untuk memudahkan dan melancarkan kegiatan fissure sealent

Menyiapkan alat dan bahan untuk fissure sealent
Bahan tumpat GI,cotton pellet,cotton roll,varnish,tisu,alat OD,alat tumpat,paper pad,glasspat,cermin.
Jum’at, 29 April 2011
Klinik JKG
1.Anjar
2.Atika

Glass Ionomer Fuji II
=Rp 150.000
Kapas
=Rp 4.500

Tisu
=Rp 15.000
Paper pad=
Rp

Tersedianya alat dan bahan untuk fissure sealent

kuratif
Menyiapkan alat dan bahan untuk pelaksanaan penumpatan dengan GI
Mudah dan lancarnya kegiatan penumpatan
Menyiapkan alat dan bahan penumpatan GI
Bahan tumpat GI,cotton pellet,cotton roll,varnish, dentin conditioner,tisu,alat OD,alat tumpat,paper pad,glasspat,cermin.
Jum’at, 29 April 2011
Klinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega
Glass Ionomer Fuji II
=Rp 150.000

Dentin Conditioner
=Rp 85.000


Tersedianya alat dan bahan dengan penumpatan GI
2.
Pelaksanaan

a. Promotif
memberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien tentang kesehatan gigi dan mulut
Memberikan penyuluhan kepada pasien tentang :
a.Cara Menggosok gigi yang baik dan benar serta waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
b.Karies Gigi
c.Fluor
d.Makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi.
e.Kebiasaan buruk yang berpengaruh pada kesehatan gigi
f.Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

10 Pasien di klinik JKG
Senin,2 mei 2011
Klinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega

Memberikan penyuluhan kepada pasien tentang :
a.Cara Menggosok gigi yang baik dan benar serta waktu yang tepat untuk menggosok gigi.
b.Karies Gigi
c.Fluor
d.Makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi
e.Kebiasaan buruk yang berpengaruh pada kesehatan gigi


b.Preventif
-Membimbing menyikat gigi
Meningkatkan keterampilan pasien dalam menyikat gigi yang baik dan benar
Melakukan Pengolesan disclosing solution dan membimbing  cara menyikat gigi yang baik dan benar
10 Pasien diklinik JKG
Selasa,3 mei 2011
Klinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega

Pasien menyikat gigi dengan benar dan sudah tidak ada warna merah pada permukaan gigi


-Melakukan fissure sealant
Menumpat gigi untuk mencegah terjadinya karies
Melakukan penumpatan fissure sealant pada bagian gigi yang mempunyai fissure dalam
1.Fajar (37)
2.Latifah  ( 14, 45 )
1.Fajar ( 47 )
2.Latifah  ( 24, 38 )
Selasa,3 mei 2011

Rabu,4 Mei 2011
Klinik JKG
1.Anjar
2.Atika





c.Kuratif
-Melakukan penumpatan pada karies yang belum ditumpat



































































Menurunkan angka decay dan mengembalikan fungsi kunyah gigi






















































Melakukan preparasi cavitas, diolesi dengan dentin conditioner,dibilas sampai bersih,dikeringkan ditumpat dengan bahan tumpatan kemudian diolesi varnish




























































1. Anisa
- 55 karies email sebelah oklusal
-85 karies dentin sebelah oklusal

-64, 74 karies email sebelah oklusal
-65 karies dentin sebelah oklusal
2.Endri
-17, 47 karies sekunder sebelah oklusal
-48 karies dentin sebelah oklusal

-28 karies email sebelah oklusal
-37 karies email sebelah bukal
-38 karies sekunder sebelah oklusal

3.Fajar
-35 karies email sebelah oklusal


-47 karies email sebelah oklusal


4. Latifah
- 26 karies dentin sebelah oklusal
- 37 karies email sebelah oklusal


-16 karies email sebelah oklusal
5.Mandasari
-4.7 karies email sebelah oklusal
-36 karies sekunder sebelah oklusal
-26 karies email sebelah oklusal
6. Ria Anggriani
-37 karies email sebelah oklusal
-35 karies dentin sebelah oklusal

7. Retno Ayu
-37 karies sekunder sebelah oklusal
-36 karies email sebelah bukal
-25 karies email sebelah oklusal

8. Wahyu W.
-46 karies dentin sebelah oklusal

-3.6 karies dentin sebelah bukal
Kamis,5 mei 2011































































































Klinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega

Semua gigi yang karies telah dilakukan penumpatan


-Melakukan Pencabutan
sisa akar gigi decidui
Agar Gigi Permanen yang akan tumbuh memperoleh ruang cukup sehingga tidak berjejal.
Mencabut sisa akar gigi decidui
Anisa Ditya V
( 8.4 sisa akar )






Kamis,5 mei 2011
Klinik JKG
Anjar

Sudah tidak adanya sisa akar gigi pada  pasien.
3.
Rujukan
Merujuk kasus yang tidak bisa ditangani
agar pasien mendapat tindakan yang layak
Mencatat kasus yang tidak bisa dirujuk, Membuat surat rujukan ke puskemas atau rumah sakit
Wahyu wibowo
-3.7 KMP Vital
-3.5 KMP Vital dengan Perodontitis
Sabtu,7 mei 2011

Klinik JKG
-Atika
-Dewi

Semua kasus yang tidak bisa ditangani telah di lakukan rujukan ke puskesmas Tegalrejo
4.
Evaluasi
-Mengevaluasi progam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut (promotif,prefentif kuratif) yang telah dilaksanakaan

Diketahuainya hasil progam pelayanaan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang telah dilaksana kan
Pemeriksaan catatan dan laporan kegiatan pelayanaan asuhan yang telah dilaksakan
Pemeriksaan kartu status,POA, dan format penumpatan
Senin,9 mei 2011
Klinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega

Semua rencana kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut (promotif,prefentif,kuratif) berhasil dilaksanakan


-Pemeriksaan ulang kesehatan gigi dan mulut dan pengolahan data objektif
Diketahui keberhasilan kegiatan yang telah dilaksakan
Melakukan pengumpulan data decay,missing,
filling,OHIS
10 pasien di klinik JKG
Rabu,11 mei 2011
Klinik JKG
-Agnes
-Anindita
-Anjar
-Atika
-Bunga
-Dewi
-Ega

1.                                       Tercapainya target pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulutpada 10 orang pasien di klinik JKG,yaitu :
a. Menurunkan angka decay rata-rata def-t pada pasien di klinik JKG Poltekkes  Kemenkes Yogyakarta dari 6 menjadi ≤ 3 dan meningkatkan angka filling dari 0 menjadi   ≥3
b.Menurunkan angka decay rata-rata DMF-T pada pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dari 2,8 menjadi ≤ 2 dan meningkatkan angka filling dari 0,4 menjadi  ≥ 2
c.Menurunkan angka index kebersihan gigi
( OHI-S ) rata-rata pada pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dari 0,4667 menjadi ≤ 0,1
d. Meningkatkan angka mempertahankan gigi
( PTI ) pada pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dari 14,5 % menjadi ≥ 80%
e. Meningkatkan angka rata-rata CPIT-N pada pasien di klinik JKG Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dari 5,4 menjadi 6.