CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »



Kamis, 01 November 2012

Materi Satpel semester 3 :)


FLUOR

1. Pengertian Fluor
Fluor adalah suatu bahan mineral yang digunakan oleh manusia yang membuat lapisan email pada gigi lebih tahan terhadap asam.

2. Manfaat fluor
Manfaat fluor untuk gigi diantaranya :
1.      Mencegah karies gigi
2.      Membuat perbaikan dari kerusakan dini email karena asam yang diproduksi dari gula yang dipecah oleh bakteri plak.
3.      Mengurangi kemampuan bakteri plak untuk memproduksi asam.

3.Akibat kekurangan fluor pada gigi
Kekurangan Flour dapat menyebabkan kerusakan gigi yang berlebihan, pada gigi akan mengakibatkan gigi menjadi rapuh. Bila kekurangan flour ini dapat menyebabkan gigi mudah terserang karies atau gigi gigis (caries dentis), dan  dapat terjadi penipisan tulang.
4. Akibat kelebihan fluor pada gigi
Tingginya kandungan fluor pada air minum mengakibatkan kerusakan pada gigi. Kelebihan flour juga dapat mengakibatkan kelainan tulang dan gigi. Flour dalam tubuh separuhnya akan disimpan dalam tulang dan terus bertambah sesuai umur, akibatnya tulang menjadi mudah patah karena terjadi flourosis pada tulang.
Fluorosis sendiri adalah Kerusakan pada gigi berupa perubahan warna gigi menjadi tidak putih lagi seperti gigi yang sehat tetapi menjadi pucat dan buram dan yang paling parah adalah warna gigi menjadi gelap dan gigi menjadi rapuh. perubahan ini akibat konsumsi fluor yang berlebihan pada awal masa anak-anak ketika giginya sedang tumbuh. Dampak fluorosis ini bisa ringan dan bisa pula fatal. Fluorosis tidak dapat diobati, tetapi kalau tanda tersebut diketahui lebih awal dapat dicegah agar tidak lebih berlanjut.
 Untuk mengatasinya, dokter akan melapisi gigi yang rusak dengan zat khusus, hingga gigi menjadi bagus kembali. Namun bila dibiarkan, akan berdampak lebih buruk. Jadi, intinya fluoride dalam konsentrasi yang diijinkan mempunyai efek positif untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi. Penggunaan fluor juga jangan terlalu berlebihan.
5. Peran fluor terhadap karies gigi
            Tujuan penggunaan fluor adalah untuk melindungi gigi dari karies. Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisma bakteri plak. Penggunaan fluor dapat dilakukan dengan fluoridasi air minum, pasta gigi dan obat kumur mengandung fluor, pemberian tablet fluor, topikal varnish.
            Fluoridasi air minum merupakan cara yang paling efektif untuk menurunkan masalah karies pada masyarakat secara umum. Bila air minum masyarakat tidak mengandung jumlah fluor yang optimal, maka dapat dilakukan pemberian tablet fluor pada anak terutama yang mempunyai risiko karies tinggi . Penyikatan gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor terbukti dapat menurunkan karies. Obat kumur yang mengandung fluor dapat menurunkan karies sebanyak 20–50%. Penggunaan obat kumur disarankan untuk anak yang berisiko karies tinggi atau selama terjadi kenaikan karies. Obat kumur ini tidak disarankan untuk anak berumur di bawah 6 tahun. Pemberian varnis fluor dianjurkan bila penggunaan pasta gigi mengandung fluor, tablet fluor dan obat kumur tidak cukup untuk mencegah atau menghambat perkembangan karies. Pemberian varnis fluor diberikan setiap empat atau enam bulan sekali pada anak yang mempunyai risiko karies tinggi.
6. cara penggunaan fluor
                  Fluor yang berbentuk senyawa ada 2 macam, topikal dan sistemik. Yaitu sebagai berikut:
     penggunaan fluor secara sistemik ( Fluoride sistemik) adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut membentuk struktur gigi. Fluoride sistemik juga memberikan perlindungan topikal karena fluoride ada di dalam air liur yang terus membasahi gigi. Fluoride sistemik ini Dilakukan dengan cara :
(1)  fluoridasi air minum
(2)  fluoridasi garam dapur
(3)  fluoridasi air susu
(4)  minum tablet hisap fluor

Penggunaan fluor secara lokal (Topikal fluoride ) adalah fluoride yang diaplikasikan langsung ke gigi, misalnya pasta gigi dan obat kumur.
yaitu untuk gigi yang sudah erupsi. Dilakukan dengan cara :
(1)  topical aplikasi dengan larutan fluor.
(2)  kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fluor.
(3)  menyikat gigi dengan pasta gigi atau larutan fluor.
(4)  memoles gigi dengan pasta yang mengandung fluor.
 
Kalkulus
1.   Pengertian Kalkulus
Kalkulus atau Karang gigi adalah kumpulan plak gigi dan sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan dalam waktu lama sehingga mengalami pengerasan. Warnanya bisa coklat, hijau, putih, maupun kuning dan biasa terlihat melingkar di perbatasan gigi dan gusi.
2.  Macam-macam penyebab kalkulus
-   Plak
-  Bakteri
-  Kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut
-  Mengunyah satu sisi
3. Proses Terjadinya Kalkulus
kalkulus supragingiva, terjadi saat karbohidrat menempel kedalam plak maka bermetabolisme menjadi asam dan polisakarida ekstra seluler. Nantinya asam mengkibatkan lubang gigi dan polisakarida ekstra seluler bersifat adhesive (pelekat) sehingga plak makin menempel dan menebal , kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut membuat plak makin tebal lalu menjadi plak matang yang mengandung banyak mikroorganisme sekitar 2-14 hari , kalsium dan fosfat akan keluar bersama air ludah dan mengendap di plak sehingga terjadi pengendapan dan mengeras.
Kalkulus subgingiva terjadi sama seperti supragingiva namun ditambah rembesan darah sehingga mengendap mengeras dan berwarna lebih gelap (hitam).

Summary Proses Terbentuknya Calculus : Karang gigi berasal dari plak yang bercampur dengan zat kapur pada ludah sehingga lama kelamaan akan mengendap dipermukaan gigi. Plak yang dibiarkan lama kelamaan akan terkalsifikasi ( berikatan dengan kalsium ) dan mengeras sehingga menjadi kalkulus.


4. Macam-macam Calculus
Karang gigi ada dua macam yakni supra gingival dan sub gingival.
a.        Kalkulus supra gingival adalah karang gigi yang terletak di atas gusi atau di permukaan gigi yang tampak di rongga mulut.
Ø Ciri-ciri karang gigi supragingiva :
§  Berasal dari endapan Air ludah
§  Keras
§  Warnanya kekuningan
§  Letaknya diatas gusi


b.       Kalkulus subgingiva terletak di bawah gusi atau di permukaan akar gigi, sehingga tidak tampak di rongga mulut.
Ø  Ciri- ciri karang gigi sub gingiva :
§  Berasal dari serum darah
§  Warnanya coklat kehitaman
§  Konsisitensinya lebih keras daripada konsistensi supragingiva
§  Letaknya dibawah gusi.

5. Akibat dari adanya Calculus
a. Karang gigi yang menempel pada permukaan gigi mendesak gusi sehingga gusi mengecil, menyiut sehingga akar gigi bagian atas tidak terbungkus gusi. Ini mengakibatkan rasa ngilu pada bagian tersebut karena permukaannya sensitive . biasanya permukaan akar yang tidak tertutup gusi itu terselimuti karang gigi yang sangat kotor penuh mikroorganisme.
b. Gusi yang sudah terdesak apabila terkena rangsangan benda asing, membengkak sangat merah dan mudah berdarah dan terasa sakit. Bahkan adapula yang bila dipijat keluar nanah. Pada masa ini terjadilah radang gusi atau gingivitis.
c. Penyakit gingivitis ini tidak akan berhenti namun akan terus menjalar, masuk ke dalam jaringan sekitar gigi dan bakteri-bakteri berkembangbiak dan menyerbu daerah ini sehinggan terjadi Periodontitis (radang jaringan pendukung gigi). Tak luput tulang rahang yang berdekatanpun dihancurkan oleh bakteri. Periodontitis membuat gigi tidak kokoh pada gusi sehingga bias goyah dan lepas.

6.  Cara pencegahan dari kalkulus dan bahayanya
a.      Menjaga kebersihan gigi dan mulut
·         Menyikat gigi minimal 2 kali sehari
·         Menggosok gusi dengan lembut.
·          Membersihkan sela-sela makanan sengan dental floss
b.      Jangan mengunyah di satu sisi karena karang gigi akan banyak terbentuk di permukaan yang tidak dipakai mengunyah karena fungsi mengunyah sebagai sikat gigi alami tidak ada.
c.       Konsumsi buah atau sayuran yang berserat
d.      Rajin control ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

7. Cara Perawatan
Bila karang sudah terbentuk maka bersihkanlah karang gigi dengan bantuan dokter gigi atau perawat gigi dengan proses pembersihan karang gigi (skaling).


KARIES
.      Pengertian Karies Gigi
 Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi dan ditandai dengan kerusakan jaringan. Menurut Suwelo (1992) karies gigi adalah proses kerusakan gigi yang di mulai dari enamel terus ke dentin. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa karies suatu proses pathologis yang datang dari luar.
2.      Proses Terjadinya Karies
Proses terjadinya karies karena adanya

                  

                                                             
   

                      
Karies  gigi disebabkan karena sukanya memakan makanan yang manis dan malas menggosok gigi  sehingga sisa makanan akan bersarang di sela-sela gigi, lama kelamaan sisa makanan dan  bakteri yang ada di gigi berubah menjadi asam. Asam memiliki kemampuan melarutkan jaringan otot yang paling keras yakni email gigi. Asam akan mengikis email gigi yang bisa menyebabkan gigi berlubang yang sering disebut dengan karies gigi. Lubang pada gigi merupakan tempat kuman- kuman bersarang yang ada di mulut. (Tarigan, 1995)
3.      Macam-macam Karies 
a.      Karies Email
·         Pada karies ini belum dirasakan apapun. Sehingga pasien kadang mengabaikannya.
·         Jika pada lubang ini dibiarkan saja maka kuman yng terselip pada karies email ini akan terus memproduksi asam, sehingga lama-kelamaan kerusakan ini akan masuk pada kedalaman kedua, yaiti karies dentin.
·         Perawatan : penumpatan (penambalan) dengan fissure sealant.


b. Karies Dentin
·         Disebut karies dentin karena lubang sudah mencapai pada bagian yang lebih dalam yaitu dentin.
·         Biasanya penderita sudah merasakan ngilu atau sakit, bila terkena rangsangan dingin.
·         Perawatan : segera ditambal agar tidak menjalar lebih jauh kebagian gigi yang lebih dalam bisa berupa komposit, GI atau amalgam.

c.Karies Pulpa
·         Karies pulpa berarti lubang gigi sudah mencapai pada bagian pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah dan pembuluh limfe.
·         Karies pulpa terjadi dari karies dentin yang tidak segera dilakukan perawatan atau penambalan.
·         Biasanya penderita akan merasakan sakit yang luar biasa apabila terkena rangsangan dingin dan  biasanya menimbulkan keluhan seperti : pusing, pegel dileher dan punggung serta rasa sakit.
·         Kadang-kadang pasien tidak bisa menentukan gigi mana yang terasa sakit
·         Perawatan : tidak bisa dilakukan penambalan secara langsung. Karena harus dirawat dengan PSA atau Perawatan Saluran Akar.


4.      Tanda dan Gejala Karies Gigi 
a.      Tanda Karies Gigi
Gejala karies gigi adalah sebagai berikut : 
1.      Munculnya spot putih seperti kapur pada permukaan gigi.
2.      Warnanya akan berlubang menjadi coklat, kemudian mulai membentuk lubang.
(Pratiwi,D.,2007 : 23)
b.      Gejala karies
 Gejala karies gigi adalah sebagai berikut : 
1.      Nyeri baru timbul jika pembusukkan sudah mencapai dentin. 
2.      Nyeri yang timbul telah mencapai pulpa.
3.   Nyeri saat dipakai menggigit karena bakteri masuk ke pulpa dan pulpa mati.

5.      Akibat Karies Gigi
1.Bau mulut
2. Terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin,asam dan manis.
3.Tidak bisa tidur atau aktivitas sehari-hari terganggu
4. Keadaan yang parah ,kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak,terdapat nanah
5. Hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah
6. Penyakit pada orang lain,penyakit jantung koroner, peradangan otot,penyakit ginjal,penyakit mata,penyakit kulit

6.      Cara Perawatan dan Pencegahan Karies
            Langkah yang umumnya diambil dokter gigi maupun perawat gigi adalah menambal gigi yang rusak,bila lubangnya belum terlalu besar. Tetapi bila pasien merasakan sakit gigi,proses penambalan tidak dapat langsung dilakukan. Dokter gigi akan memberikan obat penghilang rasa sakit akan mematikan saraf gigi agar pasien tidak tersiksa dengan rasa sakitnya pada kunjungan selanjutnya barulah gigi akan dibersihkan dan ditambal sementara,penambalan secara permanen dilakukan pada kunjungan berikutnya lagi.Bila lubang terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk ditambal,gigi harus dicabut. Jadi pencabutan gigi adalah tindakan terakhir apabila kerusakan yang terjadi terlalu besar dan struktur gigi yang tersisa  tidak dapat diperbaiki lagi.